Sunday, May 31, 2009

Smile 2-2-7

. Sunday, May 31, 2009
0 comments

Awalnya saya bingung juga ketika ditanya bagaimana senyum yang baik itu. Wah… ini pertanyaan yang gampang-gampang susah (gampangnya 2x, susahnya 1x). Senyum itu ya senyum, keluar dari hati yang bersih, iklas, tanpa pamrih, menyenangkan dan tulus. Dalam kuliah umum yang lalu, saya dapat rumus yang jitu yaitu smile 2-2-7.

Maksudnya secara fisik, supaya senyum kelihatan indah, gunakan rumus 2-2-7. Maksudnya 2-2 adalah keseimbangan yaitu bibir ditarik seimbang ke kiri dan ke kanan. Bayangkan kalau bibirnya yang ditarik ke kiri lebih besar dari bibir yang ke sebelah kanan. Seperti mencibir kale ya ? Tidak usah terlalu lebar, 2 mm saja sudah cukup.

Nah yang angka 7 menandakan lamanya senyum, cukup 7 detik saja. Kenapa 7 detik ? 7 detik sudah cukup membuat orang lain senang dan bahagia. Tidak perlu sampai 7 menit, atau bahkan 7 jam, nanti bibir Anda joer !

Nah, lakukan senyum dengan sempurna seperti rumus di atas.

Read More »»

Friday, May 29, 2009

Pelayanan sepenuh hati

. Friday, May 29, 2009
0 comments

Kalau Anda tanya sama istri Anda,” Maukah kamu menerima cinta saya setengahnya, sementara setengahnya akan saya simpan ?” Apa kira-kira jawabanya ? Tentu istri Anda tidak akan mau, bukan? Demikian pula kalau Anda memberikan kasih sayang Anda kepada anak-anak Anda, tentu anak Anda merasakan ada sesuatu yang kurang dari Anda.

Hal yang sama akan terjadi di bidang pelayanan. Jika Anda memberikan pelayanan setengah hati, maka pelanggan Anda akan merasakannya. Jika Anda tidak memberikan pelayanan secara maksimal, maka pelanggan Anda akan merasakan sesuatu yang kurang dari Anda.

Memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dengan sepenuh hati. Anda tidak bisa memberikan pelayanan dengan setengah hati. Jika Anda memberikan pelayanan setengah hati, maka pelanggan pun akan menggunakan jasa Anda dengan setengah hati pula. Begitu ada pesaing yang menawarkan jasa yang sama atau mirip dengan jasa yang Anda tawarkan, dengan mudah mereka akan beralih ke pesaing Anda. Dengan kata lain, pelanggan pun akan memberikan sumbangan pendapatan kepada Anda hanya setengah yang dia miliki.

Seorang pimpinan dalam memberikan ilmunya kepada anak buah nya juga harus dengan sepenuh hati, didasari dengan perasaan iklas. Seorang dosen memberikan pelayanan kepada anak didiknya juga harus dengan sepenuh hati. Seorang bawahan yang bekerja untuk perusahaan dan atasan harus dengan sepenuh hati pula. Siapa pun dia, apapun pekejaannya haruslah memberikan pelayanan dengan sepenuh hati.

Sering kita lihat dalam cerita-cerita kungfu jadul, seorang guru kungfu tidak memberikan seluruh ilmunya kepada muridnya, dengan alasan ilmu tersebut akan bisa mencelakai dirinya sendiri.

Ini adalah anggapan yang keliru ! Jika Anda mencintai murid-murid Anda dengan sepenuh hati, maka murid-murid Anda pun akan memberikan bantuan kepada Anda dengan sepenuh hati pula. Mereka akan membalas jasa Anda dengan sepenuh hati pula.

Beberapa waktu yang lalu saya bermaksud mengirimkan kiriman kepada ibu saya melalui suatu jasa kurir. Petugas yang menerima bukannya dengan sigap melayani, bahkan dengan santainya dan sambil merokok dia berbicara kepada saya. Hal yang sama dilakukanya kepada pelanggan-pelanggan lain. Petugas tersebut melayani dengan setengah hati. Bayangkan bagaimana perasaan Anda jika Anda sebagai pelanggan, petugas pelayanan cuek kepada Anda. Tentu Anda merasa tidak senang bukan ?

Jadi, lakukan pekerjaan Anda, laksanakan pelayanan dengan sepenuh hati, jangan setengah-setengah. Pelayanan sepenuh hati akan membuat pelanggan Anda setia, dan mereka akan membeli lebih banyak dari Anda.

Read More »»

Thursday, May 28, 2009

Step by step Menyusun Marketing Plan

. Thursday, May 28, 2009
21 comments

Menjelang akhir tahun, para marketer biasanya disibukkan dengan penyusunan Marketing Plan. Meskipun kelihatanya mudah, namun untuk menentukan peramalan terhadap masa yang akan datang tidak semudah yang dibayangkan. Seorang marketer harus bisa memasukkan asumsi-asumsi yang diprediksi di masa mendatang. Jadi tidak hanya sekedar mengisi dengan angka-angka saja, tetapi memerlukan analisis terhadap situasi lingkungan dan internal perusahaan.

Untuk membuat marketing plan yang baik maka Anda perlu mengikuti beberapa tahapan-tahapan secara sistemastis. Memang tidak ada standar mengenai tahapan-tahapan dalam penyusunan Marketing Plan ini, karena setiap Marketing Plan perusahaan adalah unik sehingga Anda harus menyesuaikan rencana Anda dengan kebutuhan-kebutuhan Anda.

Namun secara umum, ada komponen-komponen yang tidak boleh Anda lewatkan. Sebuah marketing plan seharusnya selalu mempunyai analisis situasi, strategi marketing, sales forecast dan budget/ anggaran.

Langkah 1 : Analisis situasi.
Sebelum menetapkan sasaran, Anda perlu melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Biasanya, analisis ini meliputi analisis makro dan analisis mikro. Analisis makro biasanya meliputi analisis SLEPT yaitu Social, Legal, Economic, Political, dan Technological. Sedangkan analisis mikro meliputi analisis Company, Customer, dan Competitor. Analisis Company meliputi analisis kapabilitas perusahaan, analisis Customer meliputi market forecast, segmentasi, informasi tentang perilaku pelanggan dan analisa kebutuhan pasar. Sedangkan analisis persaingan menyangkut kegiatan pesaing.

Langkah ke-2 : Analisis SWOT
Analisis SWOT menyangkut 4 hal yaitu Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat. Analisis ini untuk menjawab pertanyaan “Where are we now?” sehingga dapat menyiapkan sasaran pemasaran lebih tepat.

Langkah ke-3 : Membuat Marketing Strategy
Langkah ini paling tidak memuat statement misi, objective dan focus strategy meliputi segment focus dan product positioning. Contoh misi perusahaan adalah untuk menjadi produsen air mineral yang terkemuka. Ini adalah tujuan kualitatif. Sasaran secara kuantitatif (objective) dilakukan dengan memuat tujuan berupa angka-angka seperti target yang ingin dicapai, pertumbuhan, market share dan lain-lain. Strategi ini sering dimuat dalam istilah STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning). Strategi pemasaran sering juga diwujudkan dengan taktik pemasaran yang meliputi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion).
Strategi ini kemudian diwujudkan dalam berbagai program pemasaran, yang biasanya meliputi kegiatan promosi, distribusi, dan lain-lain.

Langkah ke-4 : Forecast
Langkah ini memuat secara detail penjualan yang direncanakan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat pendapatan per produk, per wilayah, per channel, serta penanggung jawab masing-masing.

Langkah ke-5 : Penentuan budget
Langkah ini memuat secara detail biaya-biaya yang dikeluarkan bulan per bulan serta follow up dari perencanaan. Normalnya, rencana ini memuat program/ taktik pemasaran secara spesifik, siapa penanggung jawab, serta berbagai elemen kegiatan.

Hal yang sering menyulitkan para marketer menyusun marketing plan adalah kurangnya informasi misalnya perilaku pelanggan, siapa pelanggannya. Atau tentang kompetitor, siapa saja mereka, apa kegiatan-kegiatan mereka. Bahkan untuk memotret penjualan perusahaan saja, terkadang data-datanya sulit diperoleh. Kalaupun ada, data-datanya merupakan data yang sangat mentah yang mengharuskan marketer menghabiskan banyak energi dan waktu untuk mengolahnya lebih lanjut.

Karena kurangnya informasi, maka penyusunan Marketing Plan sering hanya dengan menggunakan feeling. Oleh karena itu, agar Marketing Plan tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan, seyogyanya Anda melakukan riset tentang informasi–informasi yang akan dibutuhkan untuk menyusun Marketing Plan.

Selamat bekerja dalam menyusun Marketing Plan

Read More »»

Promosi : biaya atau investasi ?

.
0 comments

Beberapa waktu yang lalu, saya diancam oleh manajer keuangan saya yang mengatakan bahwa jika target saya tahun ini tidak tercapai, maka anggaran biaya promosi tahun depan akan dikurangi.

Mungkin Anda juga sering mendengar hal-hal seperti itu. Apalagi di jaman krisis, di saat penjualan mengalami trend penurunan maka pertama-tama anggaran yang dikurangi oleh para manajer keuangan biasanya adalah anggaran promosi.

Lalu apa akibatnya kalau anggaran promosi dikurangi ? Ya, perusahaan akan semakin lemah untuk berpromosi atau membuat program-program komunikasi kepada pelanggan juga akan berkurang, dan akhirnya penjualan pun akan terus mengalami penurunan.

Demikianlah, mereka lupa kalau anggaran promosi tersebut adalah investasi. Kalau dilihat lebih mendalam, fungsi promosi itu ada bermacam-macam. Bila produk tersebut merupakan produk baru, maka fungsi promosi lebih merupakan pengenalan produk atau bersifat mendidik konsumen. Di saat penjualan produk sudah mengalami peningkatan penjualan, maka fungsipromosi adalah mengingatkan. Di saat produk sudah mengalami kematangan, maka promosi berfungsi untuk mempertahankan citra produk atau perusahaan. Ujung-ujungnya adalah penjualan juga. Mengingatkan konsumen untuk tetap membeli produk Anda, citra meningkat akhirnya berimbas pada penjualan.

Jauh lebih penting kalau Anda melakukan pengukuran-pengukuran tentang efektivitas promosi yang dilakukan daripada hanya melakukan tindakan pemotongananggaran. Misalnya, Anda mengeluarkan biaya promosi Rp 400 juta, maka Anda akan memperoleh hasil Rp 4 Milyar. Namun, jika biaya promosi dinaikkan, misalnya menjadi Rp 600 juta, namun hasil pendapatan yang diperoleh tidak bertambah, maka program promosi tersebut harus dievaluasi.

Banyak yang berpendapat kalau promosi atau iklan adalah biaya. Jika dianggap sebagai biaya, maka anggaran tersebut akan mudah untuk dikurangi. Namun jika Anda berpikir sebaliknya, bahwa promosi adalah sebuah investasi, maka langkah yang lebih penting dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi dengan melakukan test-test dan pengukuran.

Justru di saat-saat krisis anggaran promosi seharusnya dinaikkan. Jika orang lain tidak bisa melakukan kegiatan promosi karena anggaran dikurangi, maka Anda punya kesempatan lebih banyak untuk mengkomunikasikan produk Anda karena anggaran Anda meningkat. Anda akan memperoleh kesempatan yang lebih baik dari pesaing Anda untuk melakukan komunikasi kepada pelanggan.

Jadi jangan hanya sekedar memotong anggaran , namun lakukan test and measure untuk melihat efektivitas promosi yang dilakukan.

Read More »»

Monday, May 25, 2009

Pergaulan

. Monday, May 25, 2009
0 comments

Dalam kehidupan Anda sehari-hari, Anda pasti bertemu dengan banyak orang. Ini adalah sifat manusia sebagai makhluk sosial, berinteraksi dengan lingkungannya. Jika Anda sudah bekerja, maka Anda pasti akan berinteraksi bergaul dengan orang-orang yang bekerja di kantor Anda. Sebut saja dengan atasan Anda, rekan sekerja Anda, atau bawahan Anda. Di rumah Anda juga sering bertemu dengan anak dan istri/ suami Anda, dan begitu juga dengan lingkungan masyarakat.

Bermacam-macam tipe orang yang akan ditemui mulai dari orang pesimis, maupun orang optimis, orang yang suka mengeluh, orang berpikiran maju, orang yang gagal atau pun orang sukses. Diantara orang-orang tersebut ada yang dapat memotivasi Anda, bahkan banyak yang justu melemahkan sikap mental Anda.

Orang-orang pesimis akan cenderung melihat dari sudut pandang negatif, melihat dari sisi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Cobalah dengar apa kata orang-orang pesimis,”cara itu terlalu sulit bagi kita”. Orang-orang ini akan melemahkan sikap mental Anda, menurunkan semangat Anda.

Sementara orang-orang optimis sebaliknya, akan berpikir secara positif dengan selalu melihat peluang-peluang yang ada. Mereka akan berkata,”coba cara yang lain”. Atau “masih ada kesempatan untuk mengejar target ini”. Berbeda dengan orang-orang pesimis, orang tipe ini akan mampu memberikan inspirasi dan memompa semangat Anda ketika Anda sedang menghadapi suatu masalah.

Orang-orang negatif akan cenderung menyalahkan orang lain atau lingkungan mereka. Sebaliknya orang-orang positif akan melihat dan bercermin kepada diri sendiri dan kesempatan.

Dengan siapa Anda bergaul akan menentukan siapa Anda. Ada yang mengatakan, jika Anda bergaul dengan pencuri, sebaik apa pun Anda, orang lain akan melihat Anda adalah temannya pencuri, bahkan Anda juga bisa di cap sebagai pencuri. Cap “pencuri” akan dekat dengan kehidupan Anda. Namun jika Anda bergaul dengan orang-orang baik, maka Anda pun akan dipandang sebagai orang baik.

Orang-orang yang sukses akan membuat Anda ikut termotivasi untuk sukses, orang-orang yang rajin atau semangat akan ikut menentukan sikap dan perilaku kita. Kita sering mendengar dari orang tua kita, kalau kita dekat dengan penjual minyak wangi, maka kita pun juga ikut menjadi wangi. Jadi lingkungan di mana kita berada akan ikut menentukan perilaku kita. Mereka akan ikut menentukan apakah Anda menjadi orang yang pesimis, atau orang yang optimis.

Saya mengamati perilaku orang-orang yang kantoran yang sering bersama-sama dan berkumpul bersama. Umumnya, perilaku mereka satu sama lain sangat mirip. Satu kelompok sering membicarakan hal-hal negatif mengenai tempat kerjanya, fasilitas yang disediakan perusahaan, atau pimpinan yang kurang responsif terhadap ide-ide mereka. Nyatanya mereka juga sepertinya tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Di sisi lain, kelompok orang-orang ulet akan lebih banyak berbicara mengenai apa yang bisa mereka lakukan, mengapa kondisi perusahaan sepertinya tidak begitu baik perkembangannya, namun tindakan nyata yang dilakukan lebih banyak dari kelompok pertama tadi. Dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang berada dalam kelompok tersebut masing-masing mempunyai tipe dan perilaku yang sama.

Lihatlah mereka yang umumnya adalah perokok. Mungkin termasuk Anda sendiri, pada awalnya kebiasaan merokok yang Anda lakukan sekarang adalah hasil dari pergaulan Anda yaitu bergaul dengan orang-orang yang merokok. Begitu juga dengan prestasi yang didapatkan oleh seseorang, karena dia berteman dengan orang-orang yang juga mempunyai kemauan untuk maju.

Sebagai seorang karyawan ataupun pelajar, tentu Anda pun mempunyai target-target terentu dalam kehidupan Anda. Mungkin target dari perusahaan Anda, atasan Anda, atau tanggung jawab Anda terhadap keluarga. Jika sukses yang Anda inginkan bergaulah dengan orang-orang yang sukses, dengan orang yang mempunyai pikiran positif. Jika ingin sukses, pilihlah lingkungan yang mendukung pergaulan Anda untuk sukses. Semakin lama Anda berada dalam pergaulan suatu kelompok tertentu, maka Anda secara tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan perilaku Anda.

Jadi lingkungan dan pergaulan Anda akan ikut mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan Anda. Ubahlah pergaulan Anda jika saat ini di sekitar Anda lebih banyak berkumpul orang-orang yang negatif, pesimis atau sejenisnya. Evaluasilah, seberapa banyak lingkungan Anda dapat memberikan inspirasi bagi Anda atau dapat memompa semangat Anda.

Jadi, pintar-pintarlah bergaul, carilah pergaulan yang dapat memotivasi Anda. Pergaulan akan menentukan siapa Anda, dan akan menjadi apa Anda.

Read More »»

Saturday, May 23, 2009

Spiritual Marketing

. Saturday, May 23, 2009
0 comments

Sebuah pendekatan baru bagaimana pemasar melakukan strategi pemasaran dengan menggunakan unsur-unsur spiritual yang ada dalam masyarakat. Makna spriritual di sini tidak selalu yang berkaitan dengan agama atau relegius, tetapi juga mencakup aktivitas-aktivitas sosial dan artificial.

Konsep marketing dengan pendekatan spiritual mempunyai makna yang berkaitan dengan religius, dan disertai dengan nilai-nilai spiritual seperti keterbukaan, kejujuran, rendah hati, bisa dipercaya dan dibangun dengan tindakan-tindakan yang mulia.

Terbuka, mengandung makna, perusahaan tidak menyembunyikan hal-hal yang seharusnya memang harus diketahui oleh konsumen. Misalnya unsur-unsur yang ada dalam produk tersebut. Jujur, bahwa perusahaan tidak berbohong kepada konsumen, berbicara apa adanya tentang suatu produk. Ini akan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen pada suatu produk. Yang terpenting adalah tindakan-tindakan mulia yang dilakukan perusahaan yang dapat membantu masyarakat banyak, tidak hanya sekedar mencari keuntungan tertentu. Semua itu dibangun untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Tentu saja dengan menghubungkan dengan nilai-nilai spritualitas dan atau sosial, pelanggan lebih memiliki ikatan emosional dengan produk atau perusahaan. Dengan adanya kegiatan yang bernuansa religius, perusahaan berharap dapat menarik simpati masyarakat.
Banyak perusahaan yang sudah melakukan spriritual marketing ini, sebagian hanya menggunakannya sebagai alat kosmetik, namun banyak perusahaan yang mengemas pemasarannya dengan konsep spiritual marketing untuk jangka panjang. Pendekatan spritual juga dilakukan untuk melakukan diferensiasi dengan produk atau perusahaan lain.

Kasus yang menggunakan konsep spritual seperti yang terakhir ini sudah dari awal program pemasarannya memang ditujukan kepada segmen pasar yang religius. Sebut saja perbankan syariah, yang memang ditujukan kepada masyarakat muslim atau mereka yang menggangap bunga bank adalah riba. Bank yang sejak awal menggarap pasar ini adalah Bank Muamalat . Sementara itu produk-produk yang berkaitan dengan agama misalnya Sunsilk yang ditujukan kepada wanita berkerudung, ada juga pasta gigi Siwak, atau mie Alhami atau Salami.

Jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim diperkirakan 180 juta, memang luar biasa. Daya beli mereka relatif besar sehingga menarik perhatian pemasar untuk menggarap ceruk pasar ini.

Perusahaan juga bisa menggunakan aktivitas sosial untuk menarik simpati masyarakat. Program-program pemasaran seperti ini biasanya merupakan program jangka pendek. Produknya tidak langsung berkaitan dengan nilai religius namun aktivitas sosialnya yang berkaitan dengan nilaia religius.

Misalnya, ketika terjadi bencana di Aceh atau Jogyakarta, banyak perusahaan memanfaatkan kejadian ini dengan memberikan sumbangan bagi yang tertimpa musibah. Program yang dilakukan ini bisa membuat simpati masyarakat dan citra perusahaan meningkat. Mereka menggangap perusahaan peduli dengan mereka sehingga citra positif akan mudah terbentuk. Aktivitas dengan pendekatan spritual marketing juga dilakukan dengan menyisihkan sebagian hasil penjualan untuk dana amal.

Namun kegiatan pemasaran dengan spritual marketing tidak menjamin program pemasaran akan berhasil. Mie Alhami dan Sunsilk untuk wanita berkerudung yang disebutkan di atas, gaungnya kurang kelihatan. Ini memperkokoh argumen bahwa spiritual dengan pendekatan agama kurang tepat. Agama bukan dijadikan komoditi namun sebaiknya dijadikan spirit dalam mengembangkan strategi pemasaran.

Untuk membangun konsep spiritual marketing bisa dilakukan melalui komunitas-komunitas tertentu seperti komunitas pengajian, komunitas amal dan sebagainya. Komunitas ini akan menimbulkan rasa kebersamaan di antara mereka. Komunitas ini akan memberikan kekuatan kepada anggota komunitas yang lain.

Nilai-nilai spiritual harus melekat dalam suatu produk. Konsep 4 P dalam pemsaran (product, price, place, promotion) harus terpadu. Kesalahan dalam mengemas salah satu P tersebut akan menurunkan nilai spiritual. Misalnya, busana pakaian bisa saja merupakan busana muslim, namun belum tentu bernilai spiritual, karena program pemasaran yang dilaksanakan tidak terpadu misalnya promosi dan program diskon serta tempat promosi tidak menggambarkan nilai spiritual.

Konsep spritual marketing memang dapat menarik suatu komunitas tertentu, namun jika program pemasarannya tidak dilaksanakan secara terintegrasi maka konsep ini tidak bisa menjamin keberhasilan program pemasaran.

Read More »»

Smile is not enough

.
0 comments

Banyak perusahaan yang sudah mengharuskan customer service untuk selalu tersenyum kepada pelanggan yang datang. Memang benar, senyum dapat membuat pelanggan senang, senyum merupakan simbol bahwa customer service ramah kepada pelanggan, dan juga berarti bersahabat dengan pelanggan.

Suatu ketika saya pernah menggunakan jasa cuci kendaraan di suatu bengkel. Masuk ke bengkel tersebut disambut oleh customer service yang cukup ramah dan cantik. Kelihatannya cukup terlatih menerima para pelanggan. Karena dekat dengan supermarket, maka kendaraan saya tinggalkan agar dicuci. Daripada menunggu kendaraan dicuci, waktu menunggu lebih baik saya manfaatkan untuk mampir ke supermarket yang kebetulan dekat dengan bengkel tersebut.

Saya mampir ke bengkel tidak begitu lama, tidak lebih dari 20 menit. Saya agak kaget juga, setelah kembali dari supermarket, kendaraan sudah selesai dicuci. Saya segera membayar ke kasir, namun saya merasa tidak percaya tentang service yang diberikan, maka saya segera memeriksa kebersihan kendaraan. Benar dugaan saya, ternyata kendaraan saya tidak dibersihkan dengan baik. Bagian bawah kendaraan masih terdapat lumpur yang menempel cukup tebal.

Tentu saja saya komplain kepada pelayan bengkel. Dengan ramahnya pelayanan ini meminta maaf tentang kejadian tersebut dan berjanji membersihkan kendaraan lagi. Namun karena petugas yang membersihkan tidak ada di tempat – entah ke mana – saya harus menunggu petugas datang. Agak cukup lama juga, kira-kira sampai 20 menit. Tentu saja saya tidak sabar, karena sebelumnya saya sudah merasa jengkel, saya komplain lagi. Terus terang, saya merasa dibohongi oleh petugas yang membesihkan kendaraan saya tersebut. Lagi-lagi petugas pelayanan dengan ramah dan sambil tersenyum meminta maaf kepada saya.

Wah…. Petugas ini ramah sekali, tetapi bukan itu yang saya harapkan. Saya ingin agar kendaraan saya segera dicuci ulang agar lebih bersih.

Teman. Pengalaman saya tersebut membuat saya merenung. Customer service yang baik dan dengan senyumnya yang ramah saja tidak cukup. Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, semua pihak yang terlibat harus bersatu padu memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan tidak cukup hanya diberikan oleh customer service, tetapi semua personil harus kompak. Dalam hal ini, proses sangat penting untuk menjamin mutu produk atau jasa yang diberikan kepada konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen.

Senyum ramah petugas customer service memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah proses penanganan operasinya sehingga memuaskan pelanggan.

Smile is not enough !

Read More »»

Friday, May 22, 2009

Shar-E

. Friday, May 22, 2009
0 comments

Sebenarnya saya sering berkunjung ke kantor pos untuk keperluan pembayaran cicilan maupun untuk pengiriman uang. Mungkin banyak yang belum tahu kalau kantor pos saat ini tidak hanya menyediakan pelayanan untuk pengiriman surat, atau kepanjangan tangan pemerintah untuk pembayaran BLT, tapi kantor pos saat ini juga memberikan layanan bidang lainnya seperti tempat untuk melakukan berbagai jenis pembayaran.

Untuk pegiriman berita, saya mengakui tidak pernah lagi menggunakan surat karena lebih praktis menggunakan handphone ataupun internet. Mungkin Anda juga. Tapi, tahukah Anda, bahwa di kantor pos Anda juga bisa menabung ? Selain bisa menabung di e’Batarapos, Anda juga menggunakan layanan Shar-E (Tabungan kerjasama Pos dengan Bank Muamalat) di Kantor pos.

Saya tertarik membahas shar-E ini karena selain produknya unik, produk ini juga memiliki berbagai keunggulan. Tabungan Shar-E ini merupakan produk tabungan yang disediakan oleh Bank Muamalat. Atau dengan kata lain, Kantor Pos bertindak sebagai agen bagi Bank Muamalat.
Uniknya produk ini adalah kemudahan dalam membuka tabungan ini. Nasabah cukup membeli stater pack seharga Rp 125 ribu, maka nasabah sudah mempunyai nomor rekening di kantor pos (Bank Muamalat) dengan saldo Rp 100 ribu.

Transaksinya pun sangat mudah. Untuk penyetoran, nasabah bisa menyetor melalui loket kantor pos dengan layanan SOPP (System Online Payment Point) serta di Kantor Bank Muamalat seluruh Indonsia.

Penarikan tunai dan transfer dapat dilakukan di seluruh ATM Bank Muamalat, ATM bersama dan ATM BCA. Kartu ini juga dapat digunakan sebaga kartu debit di semua merchant debit BCA.
Bukan main ! jadi kalau melihat luasnya jaringan pelayanan tabungan ini, maka jaringannya sebenarnya sangat luas melebihi jaringan ATM Bank BCA. Namun sayangnya banyak pelanggan yang tidak tahu tentang layanan ini. Tidak tahu, mungkin disebabkan karena mereka benar-benar tidak tahu, atau mereka tahu tapi tidak mau menggunakannya karena persepsi yang keliru tentang kartu ini.

Ketidaktahuan konsumen tentang kartu Shar-E ini mungkin karena promosi yang dilakukan oleh Bank Muamalat lebih pada promosi konvensional. Padahal, Bank Muamalat bisa memanfaatkan sisi spriritual dari produk ini. Saat ini banyak konsumen yang menjauhi hal-hal yang sifatnya riba. Seperti dilansir oleh Majalah Mix, jumlah penduduk muslim di Indonesia ada 84%, sehingga peluang tumbuhnya produk berbasis spiritual ini sebenarnya cukup tinggi.

Sementara kantor pos yang diandalkan untuk menjual produk ini hanya lebih fokus kepada distribusi dan penjualan, dan kontribusi pada marketing-nya kurang disentuh. Kantor pos hanya memberikan akses supaya orang-orang mudah menabung. Promosi yang dilakukan kantor pos lebih banyak melalui display spanduk, dan penyebaran brosur. Mungkin karena fungsi kantor pos di sini lebih pada fungsi agency, sehingga kurang melakukan aktivitas pemasaran.

Produk yang menarik jika tidak disertai dengan komunikasi pemasaran yang tepat, maka produk tersebut kurang berhasil. Bagaimana pun, persepsi harus dibangun agar bisa menarik pelanggan lebih banyak.

Read More »»

Tuesday, May 19, 2009

Action may not always bring happiness

. Tuesday, May 19, 2009
0 comments

Action may not always bring happiness, but there is no happiness without action”.

Demikian iklan Class Mild yang saya lihat di suatu majalah.

Rupanya, Class Mild ikut-ikutan A Mild untuk menampilkan kata-kata yang menarik perhatian konsumen. Tapi, benar, kata-kata mutiara yang dikutif dari pemilik aslinya Benjamin D. tersebut membuat saya merenung sejenak.

Memang, kadang-kadang kita lebih suka bermalas-malasan sepanjang hari tanpa melakukan sesuatu apa pun. Tapi cobalah renungkan, apa akibatnya kalau kita bermalas-malasan ? Mungkin hari ini Anda tidak merasakan perubahan, tapi dalam jangka panjang ?

Kebahagian harus diraih, dia tidak akan datang kepada orang-orang yang malas. Kita tidak mungkin memperoleh kebahagian kalau kita tidak melakukan sesuatu.

Saya jadi teringat dengan cerita lomba lari antara kancil dan kura-kura. Si kancil – yang tentu saja bila lomba lari – pasti menang melawan kura-kura. Tapi kancil yang satu ini begitu sombong dan mengangap remeh lawan mainnya, hanya karena si kura-kura jalannya sangat lamban.

Pada waktu lomba lari dimulai, sang kancil dengan sombong mempersilakan si kura-kura berlari (baca : berjalan) lebih dulu. Si Kancil bahkan bermalas-malasan sambil tidur-tiduran karena yakin bahwa si kura-kura membutuhkan waktu yang lama untuk sampai garis finish. Namun si kura-kura secara konsisten berjalan dan berjalan terus tanpa berhenti sebelum sampai garis finish.

Anda tahu kan, pemenangnya adalah kura-kura. Itu semua karena dia melakukannya, dia mengambil action, melakukan tindakan untuk mencapai hasil.

Jika Anda ingin menang, jika Anda berharap memperoleh kebahagian, Anda tidak bisa diam atau bermalas-malasan seperti Si Kancil.

Apakah hari ini Anda diam saja di rumah dan berharap kebahagian akan datang kepada Anda ? Karir Anda, sukses Anda, bisnis Anda ditentukan oleh langkah-langkah yang Anda lakukan sekarang.

Ayo action, action dan action !

Read More »»

Pelayanan memuaskan di sebuah Toserba

.
0 comments

Berikut surat yang disampaikan oleh seorang pelanggan yang berbelanaj di satu toko serba ada di Margahayu Bandung, disampaikan pada surat pembaca Harian Pikiran rakyat tanggal 18 Mei 2009. Saya sengaja sampaikan cerita ini kepada Anda sebagai inspirasi bagaimana pelayanan yang excellence dapat memuaskan pelanggan.


“Saya adalah pelanggan tetap salah satu toko serba ada di Margahayu Bandung. Saya selalu menyempatkan waktu untuk membeli keperluan sehari-hari di sana. Selain barangnya lebih banyak, pelayanannya pun cukup memuaskan dibandingkan di tempat lain.

Kamis (7/5) saya berniat membeli barang di toko tersebut, tetapi barang yang saya cari tidak ada. Terpaksa saya cari di toko serba ada di Riung Bandung. Walau sedikit jauh saya tetap ke sana. Seperti biasa, pelayanan yang saya dapat relatif sama dengan toko-toko di tempat lainnya. Saya bergegas membeli beberapa barang.

Selesai mengambil barang, saya langsung menuju kasir. Tidak ada kejanggalan sedikit pun, saya hanya tersenym sambil menyodorkan sejumlah uang sebagai pembayaran. Sesampai di rumah salah satu barang yang saya beli tidak ada. Entah terjatuh, entah tertinggal. Karena takut terjatuh di jalan, saya tidak berani menanyakan pada kasir, yang pasti saat itu saya tidak terlalu kecewa.

Keesokan harinya saya kembali ke toserba di Riung Bandung tadi, untuk membeli produk yang sama. Secepatnya saya mengambil dan membayar produk tersebut. Ketika kasir melihat produk yang saya beli, kasir tersebut menanyakan beberapa hal kepada saya seputar kejadian kemarin. Dengan nada penuh keyakinan, kasir tersebut meyakinkan saya bahwa barang yang tertinggal tersebut adalah barang saya, dengan lancar kasir itu menyebutkan produk apa saja yang kemarin saya beli.

Sungguh, walaupun saat itu saya pertama kali berbelanja di toserba di Riung Bandung, tetapi pelayanan di sana tidak melupakan pengunjung yang datang.
Terima kasih atas pelayanan yang baik tersebut, saya bukan puas dengan barang itu, tetapi saya sangat puas dengan pelayanan yang saya dapat. Semoga pelayanan yang ada semakin lebih baik.”
Itulah kisah seorang pelanggan tentang pelayanan yang memuaskan. Kisah tersebut merefleksikan sebuah pelayanan yang memuaskan yang tergambar dari kepuasan yang dirasakan seorang pelanggan.
Customer service pada toserba tersebut sangat bertanggung jawab, jujur dan peduli kepada pelanggan. Bukan itu saja, kejadian-kejadian yang lalu masih diingat oleh pelayan tersebut, bahkan mampu mengenali pelanggan meskipun pelanggan tersebut adalah pelanggan baru. Kemampuan seorang customer service untukmengetahui pelanggan sangat dituntut pada era sekarang ini.

Aspek pelayanan ini kelihatannya sangat sepele, tetapi sangat menentukan kepuasan pelanggan. Dengan mengetahui siapa pelanggan-pelanggan mereka, maka customer service (baca : perusahaan) mempunyai kesempatan untuk memuaskan pelanggan.

Kenalilah pelanggan Anda, lakukan yang terbaik untuk pelanggan Anda, maka Anda dapat memuaskan pelanggan Anda.

Read More »»

Menyikapi Kritik

.
0 comments

Seorang ayah dan anaknya sedang menuju suatu tempat dengan menuntun seekor kuda. Di tengah perjalanan, mereka berjumpa dengan seseorang yang mengkritiknya, mengapa kuda yang merupakan jenis tunggangan ini dituntun, bukan ditunggangi.

Menerima kritik tersebut, sang ayah dan anaknya jadi berpikir,”benar juga ya kata orang itu”. Maka kuda itu pun kemudian ditunggangi oleh sang anak. Selanjutnya mereka bertemu dengan orang lain yang mengatakan heran dengan kelakukan anak kecil, betapa teganya sang anak kepada ayahnya dengan membiarkan sang ayah berjalan kaki, sementara sang anak dengan enaknya duduk di punggung kuda. Seharusnya seorang anak menghormati sang ayah.
Akhirnya, sanga anak mempersilakan sang ayah untuk naik ke pungung kuda, sedangkan sang anak berjalan disampinya.

Selanjutnya, mereka bertemu lagi dengan orang lain yang mengkritiknya, mengapa sang ayah tidak membiarkan anaknya berjalan kaki. Seharusnya sang ayah kasihan kepada anaknya dengan membiarkan anaknya berjalan kaki. Dikatakan perilaku sang ayah ini sangat aneh, mengingat bahwa seorang anak pastilah lebih lemah dari sang ayah sehingga seharusnya anaknya lah yang menunggangi kuda.

Mendengar itu semua, akhirnya sang ayah memutuskan untuk naik kuda bersama anaknya. Karena kelebihan beban, sang kuda keletihan dan akhirnya roboh.
Cerita tersebut di atas menunjukkan bahwa mereka adalah orang yang tidak memiliki pendirianatau sikap. Semua pendapat dan perkataan orang didengar dan kemudian dipatuhi.
Ketika menerima kritikan, begitu kritik disampaikan, sangat penting untuk menyadari bahwa Anda lebih banyak memiliki kontrol dibanding pengritiknya.

Lalu, bagaimana seharusnya Anda menghadapi kritik ?

Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda sedang dikritik. Apabila Anda menerima begitu saja kritik tersebut maka Anda seolah menjadi tidak berdaya. Anda nampak seperti tidak memiliki kepercayaan diri dan kehilangan penghargaan dari orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu, Anda harus sadar bahwa Anda sedang dikritik, dan selanjutnya menilai kritik tersebut.

Menilai maksudnya adalah menentukan apakah kritik tersebut valid atau tidak ? Selidiki fakta bahwa Anda benar-benar memahami ucapan dan maksud dari pengritik. Pertanyaan-pertanyaan ini layak ditujukan untuk menilai kritik tersebut yaitu : apa sebenarnya yang telah terjadi, dan apa yang keliru.

Lakukan evaluasi terhadap kritik yang dilontarkan, apakah kritik tersebut konstruktif atau tidak. Bisa saja Anda mengakui kebenaran kritik tersebut, atau sebaliknya menganggap kritik tersebut bisa menjerumuskan Anda. Di sini dibutuhkan kematangan berpikir untuk bertindak. Anda harus bisa memilah dan memilih mana kritik yang sifatnya konstruktif dan mana yang desruktif.

Yang paling penting adalah Anda harus bisa bertindak jangan sampai kritik yang disampaikan seperti yang dialami oleh sang ayah dan sang anak seperti cerita di atas.

Read More »»

The Pursuit of Happyness

.
0 comments

Seberapakah kebahagiaan dapat dirasakan sepenuhnya oleh manusia? Ada yang bilang bahwa kebahagiaan bukan muncul dari diri sendiri, namun kebahagiaan muncul jika orang lain merasa bahagia atas hadirnya kita di tengah-tengah mereka. Namun, bagaimana pula jika kita ingin mencari dan mendapatkannya? Mampukah kebahagiaan dikejar?Sebenarnya siapakah Chris Gardner? dia adalah pialang saham terkenal di Amerika. Chris Gardner saat ini menjabat sebagai CEO Gardner Rich LLC. Seperti kebanyakan orang kaya dan sukes lainnya, Chris Gardner mencapai kesuksesan ini setelah melewati berbagai macam kesulitan. Sebelum menjadi orang sukses, Chris Gardner hanyalah seorang lulusan High School yang bisa dikategorikan miskin. Berkat kemauan dan usaha yang ulet dia bisa meraih kesuksesannya.

Alhasil, The Pursuit of Happyness bukan semata kisah gelandangan menjadi miliuner. Ini kisah tentang “manusia terpilih” yang mengejar impiannya dan sukses meraih kebahagian, walau jalan yang harus ditempuh tidak selalu mulus melainkan panjang dan berliku. Inilah yang saya sebutkan sebagai “cerita utuh” tadi.SinopsisFilm ini mengambil latar kota San Francisco pada tahun 1981. Chris Gardner (Will Smith), seorang salesman bone-density scanners berumur 30-an tahun. Bone-density scanners ini merupakan hasil investasi uang tabungan Chris dan pacarnya yang ternyata sangat sulit untuk dijual. Chris Gardner berusaha menjual alat scan itu dari Rumah Sakit satu ke Rumah Sakit lainnya, dia memiliki target untuk menjual minimal 2 alat scan itu per bulan untuk dapat mencukupi kebutuhannya. Sementara itu istrinya membantu keuangan keluarga dengan bekerja pada sebuah pabrik.Ternyata menjual alat scan mahal itu tidaklah mudah. Karena sulit untuk mengharapkan dari hasil penjualan alat scan tersebut, pacar dari Chris Gardner terpaksa menambah shift kerjanya. Pacar Chris Gardner Linda (Thandie Newton) menjadi semakin tertekan hidupnya karena dia malah menjadi tulang punggung keluarga karena pacarnya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Karena frustasi, Linda meninggalkan Chris Gardner dan anak tunggal mereka. Sebenarnya anak tunggal mereka Christopher (Jaden Smith) ingin dibawa oleh Linda, namun Chris melarang, Chris ingin Christopher hidup bersamanya.Kemalangan hidup yang dialami tidak berhenti pasca kepergian pacarnya. Tagihan pajak yang belum dibayar membuat pihak IRS menyita uang tabungan Chris Gardner. Kemudian dia juga diusir dari apartemen karena menunggak pembayaran. Mobil satu-satunya milik Chris Gardner pun diamankan karena Chris tidak membayar uang parkir.Chris Gardner tetap tegar dan mencoba mendaftar pelatihan untuk menjadi pialang saham pada perusahaan pialang saham Dean Witter. Pada pelatihan itu Chris tidak mendapatkan bayaran. Dia bersama 19 orang peserta lainnya bersaing untuk menjadi satu orang yang akan dinyatakan lulus dan dapat bekerja di perusahaan tersebut. Selain harus belajar dan bekerja magang di kantor Dean Witter, dia masih berusaha menjual alat scan yang tersisa untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup dia dan anaknya. Karena tidak punya lagi tempat tinggal dia dan anaknya harus hidup berpinda-pindah mulai dari WC umum sampai penampungan sebuah gereja.Akhir dari film ini sudah pasti happy ending. Karena memang kisahnya diinspirasi kisah nyata. Dengan banyaknya penderitaan yang dialami oleh Chris Gardner, ditambah usaha kerasnya memang pantas meraih kesuksesan.

The Pursuit of Happyness meyakinkan saya bahwa hidup tidak selalu mudah. Hidup tidak selalu menjanjikan kenyamanan. Kadang hidup sangat keras. Apa yang terjadi tidak selalu sesuai dengan harapan. Dalam hidup, ada saatnya kita merasa lelah, kehilangan harapan bahkan menyerah. Chris Gardner mencoba menunjukkan kepada kita bahwa untuk meraih sukses kita harus berani mencoba dan mencoba lagi. Yakin dengan apa yang dilakukan. Pantang menyerah. Bersabar. Dan, terus berusaha.

Dalam salah satu cuplikan film yang ditayangkan di sela wawancara Will Smith di HBO tadi, Chris Gardner menyampaikan sebuah pesan sarat makna kepada anaknya. Barangkali pesan ini disampaikannya pula untuk kita. Begini katanya, “You got a dream, you gotta protect it. People can’t do something themselves, they wanna tell you that you can’t do it. You want something? Go get it. Period.”

Boleh jadi saya sedang terpesona oleh Chris Gardner. Apa boleh buat. Tapi, saya setuju 100% dengannya; kalau Anda menginginkan sesuatu, kejar dan dapatkan… sekarang juga…
“Kebahagiaan tidak perlu dikejar, karena kebahagiaan timbul dari hati dan pikiran yang senantiasa bersyukur.”



By : Hendry Risjawan

Read More »»

Parkinson's Law

.
1 comments

Anda masih ingat Muhammad Ali – mantan petinju juara dunia legendaris ? Muhammad Ali pernah terserang penyakit Parkinson karena benturan-benturan yang terjadi akibat pukulan lawan yang mengenai mukanya.

Saya tidak berbicara tentang Muhammad Ali di sini, tetapi ada hubungannya dengan penyakit Parkinson yang dideritanya. Parkinson dalam istilah ini adalah lupa dengan waktu.

Pernahkah Anda bekerja atau diberikan tugas oleh dosen, atasan Anda, atau orang tua Anda, ataupun Anda punya target namun dalam penyelesaian tugas tersebut Anda membutuhkan lebih banyak waktu dari yang seharusnya ? Setelah penyelesaian tugas tersebut Anda baru sadar, mestinya tugas tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dari yang seharusnya. Jika itu yang terjadi Anda sudah terkena penyakit Parkinson.

Nah, di sini Anda harus waspada terhadap bahaya Parkinson’s Law (Hukum Parkinson). Prinsip hukum ini adalah pekerjaan cenderung berkembang mengisi waktu yang disediakan berapa panjang pun waktu tersebut.

Misalnya, Anda hanya memiliki satu kegiatan dalam satu hari, maka bisa dipastikan, Anda pun hanya berhasil menyelesaikan satu kegiatan itu saja. Anda akan bekerja seperti siput karena berpikir bahwa target Anda hanya satu saja hari itu.

Sebaliknya, semakin banyak yang Anda jadwalkan, maka semakin banyak pula yang bisa Anda capai dalam satu hari.

Saya mengamati, orang-orang yang sibuk biasanya lebih disiplin dalam menggunakan waktunya. Orang yang menjadwalkan kegiatannya hanya sedikit, cenderung menggunakan waktunya lebih banyak untuk bersantai.

Oleh karena itu, jika Anda mengatur jadwal, saya sarankan, Anda benar-benar hati-hati menyusunnya. Susunlah jadwal kegiatan dengan mengisi sebanyak mungkin aktivitas dalam satu hari, tentunya dengan mempertimbangkan sifat kegiatan tersebut.

Kalau Anda yakin sanggup menyelesaikan satu tugas dalam satu jam, mengapa Anda harus menjadwalkan lebih dari itu ? Jadi jadwalkanlah kegiatan tersebut satu jam saja. Jangan lebih ! Kalau lebih saya berkeyakinan Anda akan mengisi dengan hal yang sia-sia, mulai dari melamun sampai kerja yang lebih lambat dari seharusnya.

Oleh karena itu Anda harus tahu beban kerja atau kemampuan Anda untuk menyelesaikan suatu tugas . Namun Anda juga tidak bisa memaksakan diri mengerjakan sesuatu lebih cepat dari sewajarnya, Karena Anda bisa stress.

Jadi pandai-pandailah mengisi waktu Anda, kerjakan berdasarkan target sesuai kemampuan Anda. Saya yakin, Anda akan lebih banyak bisa mengisi waktu Anda dengan kegiatan yang lebih produktif.

Salam luar biasa sukses !

Read More »»

Monday, May 18, 2009

Pelayanan GRAMEDIA

. Monday, May 18, 2009
0 comments

Untuk memperkenalkan dan menarik minat baca anak-anak saya, saya sering mengajak anak-anak berkunjung ke Toko Buku Gramedia.


Mengapa di Gramedia ?

Selain lengkap, toko buku ini sangat nyaman bagi pengunjung. Selain itu, anak-anak pun rasanya sangat menikmati bila berada di sana. Mereka bisa membaca sepuasnya, karena di sana juga disediakan tempat duduk meskipun jumlahnya terbatas.
Bagi saya, ke Toko Buku Gramedia juga menjadi sarana untuk rekreasi. Kebetulan juga saya dari kecil sangat hobi membaca. Ini adalah kebiasaan saya, jika liburan sekolah, saya menyempatkan untuk membaca novel atau cerita komik.
Toko Buku Gramedia yang sering saya kunjungi di Bandung adalah di Jl. Merdeka- Bandung. Tempatnya juga strategis karena dekat Gramedia ada juga BIP (Bandung Indah Plaza) dan BEC (Bandung Electronic Centre), jadi sekalian jalan-jalan dan lunch setelah ke Gramedia.

Tempatnya yang nyaman membuat pelanggan betah berkunjung di Gramedia. Koleksi buku-buku bisa dikatakan sangat lengkap, baik buku impor maupun buku terbitan lokal. Sepertinya, Anda mencari buku apa saja, tersedia di Gramedia. Jika tidak berhasil menemukan buku yang dicari, sebuah komputer tersedia untuk melacak buku yang Anda cari atau seorang customer service siap untuk membantu.

Pernah suatu ketika, buku impor (terbitan luar negeri) yang saya cari tidak tersedia di Gramedia. Petugas Customer Service menawarkan untuk memesan buku tersebut. Saya cukup menyerahkan data-data buku yang dicari dan meninggalkan alamat yang mudah dihubungi. Tidak lebih dari seminggu, saya ditelpon oleh petugas Gramedia bahwa buku yang saya pesan sudah ada di Gramedia dan siap untuk diambil.

Setiap periode tertentu, di toko buku ini juga diadakan bedah buku atau launching buku tertentu langsung oleh pengarang buku. Hal ini memberi kesempatan bagi pengunjung langsung bertemu dengan pengarang buku serta memperoleh tanda tangan asli dari pengarang.

Meskipun saat kita sudah bisa memanfaatkan internet untuk membeli buku, namun kebutuhan untuk datang langsung dan memilih buku di toko buku seperti Gramedia masih ada. Di sana kita bisa membaca bab demi bab, atau membandingkan isi buku dengan buku sejenis lainnya. Bukan itu saja, berkunjung ke Gramedia bisa dijadikan sebagai ajang untuk rekreasi dan cuci mata.

Suatu pengalaman yang menyenangkan bila berbelanja di toko Gramedia !

Read More »»

Saturday, May 16, 2009

Mengubah Kebiasaan

. Saturday, May 16, 2009
0 comments


Kebiasaan sering tidak kita sadari karena terus-menerus dilakukan. Cobalah Anda amati apa saja yang Anda lakukan setiap pagi pada saat Anda bagun pagi. Psikolog mengatakan bahwa 90% perilaku kita dibangun berdasarkan kebiasaan.

Anda mungkin tidak sadar, ketika Anda mau mandi, mana dulu yang Anda buka, baju atau celana ? Mungkin kebiasaan ini telah bertahun-tahun Anda lakukan tanpa Anda sadari, dan hal ini terjadi secara otomatis. Demikian juga dalam hal berpakaian, gosok gigi, membaca surat kabar dan sebagainya.

Tahukah Anda bahwa kebiasaan akan menentukan kesuksesan Anda. Jika kebiasaan Anda buruk, akibatnya akan berbeda dibandingkan kebiasaan yang baik. Kebiasaan buruk akan memberikan hasil buruk, dan kebiasaan baik akan memberikan hasil yang baik. Lihatlah orang-orang yang sukses, mereka bisa sampai ke puncak sukses karena mengembangkan kebiasaan yang baik seperti disiplin diri, manajemen waktu yang baik dan sebagainya.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan,”taburlah perbuatan, maka tuailah kebiasaan ; taburlah kebiasaan, tuailah karakter ; dan taburlah karakter maka tuailah nasib”.

Jadi apa yang Anda lakukan jika Anda lakukan berulang-ulang maka hal itu akan menjadi kebiasaan. Lama-lama kebiasaan ini akan menjadi karakter Anda, dan akhirnya akan menentukan hidup Anda di masa depan. Masalahnya, kita baru menyadari kebiasaan tersebut setelah kebiasaan itu tertanam dalam-dalam pada diri kita, dan berlangsung lama, dan hal ini akan sulit untuk diubah.

Namun ada berita yang baik bahwa kebiasaan tersebut bisa diubah. Untuk menghentikan kebiasaan yang buruk yang sudah tertanam dalam-dalam pada diri kita membutuhkan tenaga yang besar.

Kita bisa melihat peluncuran roket yang menembus ruang angkasa menuju bulan atau planet lain. Dalam beberapa menit pertama peluncuran roket tersebut, dibutuhkan energi yang luar biasa. Namun setelah menembus ruang angkasa energinya tidak sebesar pada waktu peluncuran. Mengapa ? Karena roket tersebut harus melepaskan diri dari gaya traik gravitasi bumi.

Demikian juga halnya dengan merubah kebiasaan buruk. Pertama-tama Anda harus menggunakan energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk yang sekarang.

Lalu bagaimana caranya ?
Pertama-tama, cobalah membuat daftar kebiasaan-kebiasaan Anda, kemudian pisahkan mana yang merupakan kebisaan baik dan mana yang merupakan kebiasaan buruk. Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang membuat Anda produktif. Anda juga bisa minta tolong kpeada orang lain untuk mencatat kebiasaan-kebiasaan Anda. Kebiasaan buruk Anda, misalnya suka menunda, datang terlambat, menghabiskan banyak waktu Anda untuk bekerja di kantor untuk sesuatu yang tidak perlu, bangun siang dan sebagainya.

Pilihlah kebisaan-kebiasaan yang baik, amati kebiasaan-kebiasaan orang yang sukses dan Anda bisa mencatat kebiasaan-kebiasaan mereka dan menuangkannya ke dalam daftar Anda.

Kemudian, ini yang paling sulit, Anda harus mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dengan lebih produktif. Intinya adalah Anda harus disiplin, Anda harus punya komitment !

Misalnya, Anda terbiasa bangun siang, dan bermaksud mengembangkan kebiasaan untuk bangun pagi dan berolah raga pagi. Niat ini harus Anda tanamkan dalam diri Anda. Mungkin Anda harus tidur lebih awal, atau Anda harus mengurangi menonton TV pada malam hari.

Jika Anda terbiasa pulang malam dari kantor, usahakan agar pekerjaan-pekerjaan kantor tersebut dapat diselesaikan pada siang hari. Mungkin Anda harus mengurangi waktu makan siang Anda di kantin, atau mengurangi kumpul-kumpul dengan teman-teman Anda di siang hari.
Jika Anda bermaksud menghilangkan kebiasaan merokok, niatkan keputusan Anda untuk berhenti merokok. Bayangkan berapa banyak yang bisa dihemat dengan tidak melakukan kegiatan merokok, bayangkan kesehatan Anda dan anak-anak Anda. Bayangkan apa tujuan Anda semula untuk berhenti merokok. Anda harus punya tujuan ! Tanya kepada diri Anda sendiri mengapa Anda harus berhenti merokok ? Tujuan yang ingin Anda capai akan meningkatkan motivasi Anda untuk berhenti merokok.

Lakukan step by step. Anda mungkin sulit untuk mengubah kebiasaan Anda sekaligus. Oleh karena itu lakukan mulai dari yang terkecil, misalnya dengan mulai mengembangkan satu sikap baik dari daftar yang sudah Anda buat. Tentukan target Anda, berapa lama Anda harus bisa mengubah kebiasaan tersebut.
Anda harus punya komitmen untuk melaksanakan. Ingat tujuan Anda akan memotivasi Anda untuk melakukan kebiasaan baik tersebut. Bayangkan hasilnya, bayangkan kesuksesan Anda di masa depan bahwa dengan kebiasaan baik tersebut Anda akan menjadi orang yang lebih baik dari sekarang.

Pastikan Anda melakukannya secara konsisten dan berilah komitmen pada diri sendiri untuk melakukan kebiasaan baik tersebut. Ya… ingat Anda harus melakukannya. Selelah apa pun Anda, Anda harus melakukannya !

Suatu saat, semuanya akan menjadi otomatis, menjadi kebiasaan yang baru.

Salam sukses untuk Anda !

Read More »»

Thursday, May 14, 2009

Teori Getok Tular

. Thursday, May 14, 2009
0 comments

Teman saya begitu penasaran seperti apa sih film “Ayat-ayat Cinta” itu. Dia menonton karena tidak tahan dengan cerita teman-teman kantornya, dan tetangganya. Mereka Cuma bilang “Anda harus nonton, film nya bagus, rugi lho kalau ga nonton”.

Maka dia pun tidak mau ketinggalan pergi ke bioskop. Anda bisa membayangkan, berapa banyak orang yang menonton film tersebut justru karena pengaruh teman-temannya.
Hal ini juga terjadi pada film “Laskar Pelangi”. Semua orang penasaran kepingin menonton film tersebut. Apalagi melihat Presiden kita (Bapak SBY) juga menonton film tersebut.

Mereka tidak ketinggalan mampir ke bioskop karena apa yang dikenal dengan teori getok tular. Dalam bahasa kerennya, istilah tersebut dikenal dengan Word of Mouth. Dalam Bahasa Indonesia kedengarannya lebih bersahabat : pemasaran dari mulut ke mulut. James Gwee bilang pemasaran dengan cara ini adalah MLM (Marketing Lewat Mulut).
Anggaran promosi dari film ini tidaklah begitu besar, justru berita tentang film tersebut banyak dilansir media masa. Kemudian berita ini menyebar dari mulut ke mulut (getok tular).
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 80% dari pilihan pembeli terjadi karena adanya “rekomendasi” dari orang lain. Sukses teori getok tular ini pada dasarnya karena setiap orang suka menjadi pembawa berita. Kemampuan seseorang untuk memberi advis atau rekomendasi kepada orang lain membuatnya merasa lebih bergengsi. Rasanya ia sudah menjadi lebih pakar (expert).
Banyak bisnis kecil berkembang karena menggunakan jurus ini. Lihatlah Batagor Riri di Bandung. Tidak hanya pada hari libur, tapi pada hari-hari biasa pun ‘kafe’ ini selalu ramai dikunjungi pengunjung, padahal ‘kafe’ ini jarang atau bahkan tidak pernah beriklan. Pengunjung tahu dan berkunjung ke tempat ini karena cerita teman-temannya.

Pijak refleksi di kawasan Sarijadi juga mengandalkan teori getok tular ini. Karena kepagian tiba di tempat seminar – masih punya waktu sekitar 2 jam – teman saya memanfaatkan waktu tersebut untuk pijat refleksi. Karena puas dengan pelayanan tersebut dia menceritakan pengalamannya kepada para peserta lain. Akibatnya setelah selesai seminar, lima orang memanfaatkan jasa pijat refleksi ini. Itulah kekuatan getok tular ini.

Kiat menggunakan getok tular memang tidak membutuhkan biaya yang banyak tetapi sangat efektif. Syaratnya adalah produk atau jasa yang Anda tawarkan harus berkualitas. Artinya, produk atau jasa yang Anda tawarkan dapat memuaskan konsumen. Dengan demikian, maka konsumen tersebut akan menceritakannya kepad orang lain.

Untuk menggunakan teori ini Anda perlu menemukan orang yang tepat sebagai penyampai berita. Dalam masyarakat selalu saja ada orang tertentu yang bisa dipercaya dan didengar pendapatnya.

Sebutlah, tukang bengkel yang dianggap lebih tahu tentang seluk beluk sepeda motor. Kalau tukang bengkel bilang bahwa oli merek tertentu baik, banyak pelanggan yang mau menuruti nasihat mereka.

Saat ini getok tular dapat ditularkan melalui dunia maya seperti facebook, mailist, sms, youtube atau berbagai sarana melalui dunia internet atau handphone.

Begitu hebatnya teori getok tular ini, Anda hanya tinggal memanfaatkan orang-orang seperti ini yang mau merekomendasikan produk atau jasa Anda.

Read More »»

Monday, May 11, 2009

Mc Donalds

. Monday, May 11, 2009
0 comments

Saya yakin Anda sudah mengenal restoran cepat saji MCDonald (McD) yang saat ini gerainya berada hampir di penjru dunia ini. Resto ini – di mana pun, selalu ramai dikunjungi pembeli. Kualitas – tentu tidak perlu diragukan lagi.

McD tentunya menjaga kualitas makanannya, yang dimulai dari bahan bakunya (ayam nya adalah ayam pilihan, demikian juga dengan kentangnya) dan demikian juga soal higienes-nya. Namun, soal rasa - menurut saya - restoran ini kalah lezat dibandingkan dengan restoran lain yang sejenis, sebut saja KFC, CFC, Wendy maupun TFC.

Lalu mengapa ya, restoran McD ini selalu ramai ?

Dari beberapa kali pengamatan saya, saya melihat McD sangat jeli mengemas pemasarannya melalui pelayanannya yang baik, bahkan saya berani menyebutnya sebagai pelayanan yang luar biasa. McD dikenal sebagai restoran yang pelayanan dan lingkungannya yang bersih.
Dalam hal kecepatan pemesanan misalnya, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menerima pesanannya. Setiap pelayan (customer service) mempunyai standar waktu tertentu yang diukur dengan jam pasir yang ada di setiap counter-nya. Jika waktu pelayanan melebihi standar yang telah ditentukan, pelanggan akan diberikan es krim cone gratis.

Untuk menjaga kesegaran burger nya, McD mempersiapkannya tidak lebih dari 10 menit. Lebih dari itu, burgernya nya dianggap tidak fresh.

Suasana McD juga sengaja diciptakan agar terkesan family dengan menciptakan ruang bermain bagi anak-anak, ruang untuk perayaan ulang tahun dengan dekorasi suasana anak-anak. Bahkan di McD tersedia paket untuk ulang tahun anak-anak lengkap dengan MC, dan pernak-pernik untuk ulang tahun. Jadi jika anak Anda berulang tahun, cukup pesan ke McD, dan semuanya akan disiapkan oleh McD.

Saat ini, menu makanan yang tersedia juga cukup bervariasi, tidak hanya burger yang sudah terkenal di McD tapi selain fried chicken nya, McD juga menyediakan makanan lokal seperti McBubur atau McRendang.

Yang jelas, McD memikat anggota keluarga melalui anak-anak. Bagaimana orang tua tidak ikut menemani atau makan di McD, lha yang meminta adalah anak-anak, yang jelas harus didampingi oleh orang tuanya.

Selain itu, di McD juga tersedia hot spot untuk pengunjung yang menginginkan suasana makan sambil ber-internet. Saya melihat beberapa muda-mudi makan di suatu sudut ruangan makan sambil bercanda ria membuka laptop dan main internet. Sungguh suatu pelayanan yang memuaskan, baik dalam hal kecepatan, kebersihan dan familiaritasnya.

Saya yakin Anda juga pernah makan di restoran McD ini, dan Anda juga suka kan makan dan nongkrong di McD ?

Read More »»

Thursday, May 7, 2009

Proses pelayanan di Bank Permata

. Thursday, May 7, 2009
0 comments

Hampir setiap bulan saya melakukan transaksi di Bank Permata baik untuk transfer ke orang tua, istri maupun setoran SPP anak saya. Bisa dikatakan saya adalah pelanggan yang cukup loyal pada bank swasta ini meskipun transaksinya tidaklah bernilai terlalu besar.


Selain itu saya juga merupakan nasabah bank pemerintah yang dekat dengan kantor saya, terutama untuk urusan gaji. Pelayanan di Bank Permata ini agak unik dibandingkan dengan bank pemerintah dekat kantor saya ini. Uniknya adalah kemudahan penyetoran bagi nasabah. Di bank ini, nasabah tidak perlu mengisi formulir yang cukup membutuhkan waktu, namun nasabah cukup hanya menyebutkan atau menunjukkan nomor rekening saja yang selanjutnya petugas bank akan menghitung jumlah uang yang disetorkan. Print out penyetoran kemudian disodorkan kepada nasabah untuk ditandatangani.

Cukup simple, yang berbeda dengan bank pemerintah tadi. Bahkan bank BCA pun belum melakukannya. Kelihatannya sangat sederhana namun disitulah letak pelayanan yang memuaskan bagi nasabahnya. Ini bukan proses yang sepele, namun dengan proses tersebut, nasabah tidak perlu repor-repot mengisi formulir penyetoran.
Hal yang sama saya temui di Bank Danamon pada waktu melakukan transfer ke rekening teman saya untuk urusan suatu bisnis. Kedua bank tersebut telah melakukan inovasi dalam bentuk penyederhanakan proses untuk memuaskan pelanggan.

Dalam suatu bisnis, proses merupakan salah satu faktor pemasaran yang penting, yang mencerminkan kualitas (quality). Kualitas jasa yang dinikmati pelanggan sebenarnya dimulai dari proses. Dalam konteks pelayanan di bank Permata ini, bank ini mampu menciptakan suatu nilai tambah bagi pelanggan berupa penyederhanaan pelayanan di counter nya.
Kelihatannya simple, namun mampu memberikan kepuasan bagi nasabahnya.

Read More »»

Friday, May 1, 2009

Variabilitas jasa

. Friday, May 1, 2009
0 comments

Jasa memang mempunyai karakteristik yang unik yang membedakannya dengan suatu produk. Hal ini disebabkan karena sifat jasa yang tidak dapat dirasakan secara fisik.

Cobalah Anda pikirkan atau rasakan mengenai jasa pelayanan hotel. Apa yang membuat Anda puas dengan jasa pelayanan hotel. Jika pertanyaan ini saya ajukan ke orang lain, kemungkinan saya akan memperoleh jawaban yang berbeda. Berbagai atribut pelayanan yang melekat pada pelayanan hotel, sebut saja receptionist, makanan, kebersihan kamar, dan lain-lain.

Saya mempunyai pengalaman yang menarik mengenai pelayanan hotel. Tamu yang menginap kelihatannya cukup banyak, terbukti dengan banyaknya mobil yang diparkir di halaman hotel tersebut. Selain itu, kamar yang tersisa untuk ukuran family tinggal 2 buah. Saya mengambil kamar dengan jenis family, dengan pertimbangan cukup untuk berdua dengan teman saya.

Hotel ini cukup sederhana, namun memberikan fasilitas yang cukup memadai untuk harga yang saya bayar. Mulai dari penerimaannya oleh resepsionist yang sungguh sangat baik, kebersihan kamar mandi, AC, kebersihan kamar, menu makan pagi, televisi dan lemari pakaian semuanya memadai.

Meskipun hotel ini termasuk sederhana, tapi rasanya saya puas dengan pelayanan hotel ini. Pada waktu check in, saya diminta KTP sebagai jaminan. Namun dengan alasan bahwa KTP adalah identitas pribadi yang sangat penting bagi saya karena saya berada di luar daerah, maka sebagai gantinya saya membayar di muka untuk sewa kamar untuk hari pertama. Sedangkan sewa kamar untuk hari kedua saya akan bayar pada hari kedua atau pada waktu check out, sesuatu yang lazim yang diterapkan oleh hotel-hotel berbintang.

Sungguh saya dibuat cukup jengkel dengan petugas layanan yang pada hari kedua selalu ‘mengejar-ngejar’ saya untuk melunasi biaya sewa hotel tersebut. Bukan pada harga yang harus saya bayar tapi timing yang tidak tepat pada waktu menagih. Sore hari sekitar jam 15.00 WIB saya dibangunkan untuk membayar hotel, tetapi karena jengkel saya katakan saya akan bayar nanti sore saja. Tiga puluh menit lagi saya dibangunkan lagi diminta untuk membayar. Wah petugas ini rupanya takut kalau tamunya akan pergi. Padahal jelas-jelas mobil saya masih ada di luar. Pengalaman saya, di suatu hotel yang besar (hotel berbintang), pembayaran dilakukan pada waktu check out, bukan pada waktu di awal atau check ini, apalagi pada waktunya sedang istirahat, kemudian terus-menerus diminta membayar sewa kamar hotel.

Ini gara-gara timing penagihan yang tidak tepat, seolah-olah kami tidak dipercaya oleh petugas hotel. Saya jadi bertanya-tanya, apakah setiap tamu diperlakukan seperti itu ? Saya sendiri mendengar tamu lain juga diperlakukan hal yang sama dalam hal penagihan sewa hotel di hotel ini. Harus dibayar di muka.

Kepuasan yang semula sudah tertanam sejak memasuki hotel jadi berkurang karena perlakuan petugas yang kurang bijak dalam menerapkan suatu aturan.

Itulah karakteristik jasa, termasuk karakteristik jasa hotel. Kelihatannya sepele, namun cukup memberikan sentuhan kepuasan kepada pelanggan. Ibarat pepatah “rusak susu sebelanga karena setitik nila”, terjadi lah di sini.

Inilah yang disebut sebagai variabilitas jasa. Variabilitas mengandung pengertian bahwa jasa terbentuk sesuai dengan variasi kualitas atau jenis, terganung kepada kinerja yang sedang dikehendaki oleh pelanggan.

Penting bagi semua penyedia jasa memperhatikan semua atribut pelayanan. Meskipun kadarnya berbeda-beda, tapi ketidakpuasan atas satu atribut jasa akan mempengaruhi kepuasan total pelanggan.

Bagaimana menurut Anda ?

Read More »»

Bercita-citalah setinggi langit

.
0 comments

Kalimat ini sangat populer di telingan saya sejak masih SD. Dari dulu sebenarnya anak-anak sudah diajarkan secara tidak langsung untuk bermimpi besar, bercita-cita tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin dewasanya seseorang, yang terjadi adalah sebaliknya. Saat ini banyak orang justru tidak berani lagi bercita-cita setinggi langit, apalagi melihat situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya, melihat keterbatasan dirinya, dan kekurangan lain yang dianggap sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk memiliki tujuan besar.

Mengapa Anda menjadi khawatir untuk menetapkan tujuan besar ? Apa yang membuat Anda takut untuk menetapkan target yangg tinggi ? Ada yang mengatakan,” Untuk apa punya tujuan besar, nanti kalau tidak tercapai bisa stres. Istilahnya kalau mimpi sampai lantai 10, kalau tidak terjangkau dan jatuh akan sakit sekali.”

Dulu saya juga berpikir demikian, tetapi jika tidak pernah punya tujuan besar, rasanya ini lebih menyedihkan karena tidak tahu harus mengejar apa dalam hidup ini. Saya pikir, jika tidak bisa sampai lantai 10 dan jatuh, setidaknya ada lantai 9 atau 8. Daripada saya bermimpi di lantai 2 dan jatuh di lantai 1, mengapa tidak sekalian tinggi saja mimpinya.

Kemudian saya kembali berpikir, mengapa harus membayangkan jatuh dulu, mengapa harus membayangkan tidak tercapai ? Mengapa tidak berpikir, jika nanti tercapai apa tindakan selanjutnya ? Fokus utama pemikiran kita akan mempengaruhi keputusan kita dalam menentukan tujuan. Jika fokusnya negatif, kecenderungan tujuannya tidak akan besar. Begitu pula sebaliknya, jika fokus Anda positif, tujuan yang akan Anda buat akan lebih tinggi.

Jangan pernah membatasi diri Anda dengan siapa pun dan dalam kondisi apa pun. Buang semua fokus negatif dan hambatan yang ada dalam pikiran, karena ini yang akan membuat Anda menghentikan atau mematikan tujuan besar dalam hidup Anda. Lakukan sesuatu yang luar biasa untuk hidup Anda.

Salam luar biasa sukses !


Sumber : Muk Kuang “Think and Act Like a Wniner”

Read More »»